ZIKIR TAREKAT SUFI ADALAH : •
Satu himpunan amalan lahir dan batin yang tertentu dan lengkap,tidak hanya sekedar wirid saja.
• Diambil secara langsung dari Rasulullah saw. oleh pendirinya
• Mempunyai disiplin-disiplin lahir dan batin yang tertentu
• Dibawah pimpinan guru mursyid yang kamil atau mujaddid
• Membawa misi perjuangan Tuhan di zaman dan tempat yang tertentu
• Mempunyai peranan tertentu di zamannya mengikuti ukuran perjuangannya
• Setiap tarekat mempunyai paket zikir tertentu
• Suatu paket zikir berlaku paling baik hanya pada zaman tertentu
• Jika zaman sudah berganti, lebih baik mengamalkan zikir yang baru yang dikhususkan untuk zaman baru tersebut
• Zikir tarekat sufi harus jelas sanadnya (urutan orang-orang yang mengijazahkan dari Rasulullah sampai ke pengamal tersebut).
• Jika sanad terputus maka tidak ada berkah, jadi seperti zikir yang disusun sendiri.
ZIKIR TAREKAT INI ADA BEBERAPA MACAM :
1).Zikir tarekat yang bersambung (BERSANAD)
Adalah Paket zikir yang masih bersambung dari Rasulullah sampai dengan orang yang mengamalkannya. Paket zikir ini diijazahkan oleh Rasulullah ke pendiri tarekat, kemudian pendiri tarekat mengijazahkan ke murid-murid yang diberi wewenang untuk menyebarkan paket zikir ini, dan demikian seterusnya. Tidak semua murid dari seorang guru tarekat dibenarkan untuk mengijazahkan paket zikir ini ke orang lain sebagai murid. Paket zikir ini mendapat keberkahan dari Rasulullah.
Orang yang mengamalkan paket zikir ini, haruslah mempunyai seorang guru,dimana guru ini tersambung ke pendiri tarekat tersebut. Umumnya terdapat kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan untuk menjaga supaya zikir ini tidak terputus. Kegiatan yang perlu dilakukan ini di antaranya:
o Mendapatkan ijazah wirid (talqin) dari guru dengan cara yang dibenarkan oleh guru tersebut.
o Menjaga amalan-amalan yang ditugaskan oleh guru tersebut secara istiqomah.
o Berpikiran positif(husnudzzon) terhadap guru tersebut.
o Jangan melakukan dosa besar.
o dan lain-lain sebagainya tergantung peraturan dalam tarekat tersebut.
ZIKIR YAG TERPUTUS SANAD-NYA.
Terputus sanad artinya zikir tersebut tidak tersambung secara estafet ke Rasulullah. Suatu zikir dapat 'terputus sanad' karena syarat-syaratnya tidak dipenuhi, misalkan:
o Tidak mendapatkan ijazah wirid dari guru mursyid yang punya sanad.
o tidak menjaga amalan-amalan yang ditugaskan oleh guru.
o Melakukan dosa besar o salah dalam bacaan zikir
o tidak mengamalkan zikir selama kurun waktu tertentu
o mengganti / menambah bacaan zikir.
o Zikir yang sudah bukan zamannya walaupun masih bersambung,karena adanya kebijakan baru dari mursyid pengganti.
Setiap zikir tarekat mempunyai batasan waktu dan tempat. Misalkan tarekat Imam Ghazali, berlaku untuk zamannya dan di daerahnya, demikian pula dengan tarekat Qadiriyah, Naqsabandiah, dan sebagainya. Suatu paket zikir dikhususkan untuk zaman tertentu dan kawasan tertentu, karena setiap zaman dan setiap tempat mempunyai permasalahan yang berbeda. Jadi bagi kita sebaiknya usahakanlah mencari paket zikir yang sesuai untuk zaman ini, supaya pengaruhnya maksimal, terutama untuk menjadi orang bertaqwa...biasanya seorang mursyid yang kamil lebih mengetahui peraoalan dan kondisi anak zamannya.
Mengamalkan paket wirid yang tidak bersambung ke Rasulullah mempunyai risiko yaitu menjadi "amalan khadam" yaitu suatu amalan zikir yang dapat mengundang infiltrasi kekuatan jin,baik dari jin muslim atau jin kafir (fasiq). Keterangannya sebagai berikut: "Memang setiap ayat Quran itu ada kelebihannya (fadhilah). Setiap ayat itu juga ada khadam (pembantu) yang menjaganya. Orang yang mengamalkan amalan khadam ini sebenarnya meminta kelebihan dari khadam itu sendiri dan bukan dari Tuhan. Kalaupun diberi, khadam itu akan mempermainkan dan memperhambakan dia. Khadam itu akan merasa dirinya lebih hebat dan lebih berkuasa dari dia. Khadam itu tidak akan menghormati dia.. " Bagi orang yang bertujuan memperbaiki diri (tazkiyatun Nafsi), amalan khadam ini adalah 'kecelakaan batin', oleh karena itu jagalah agar paket zikir yang kita amalkan bersambung ke Rasulullah melalui guru mursyid kita.
0 komentar:
Posting Komentar