Kamis, 31 Oktober 2013

KISAH LUKMAN HAKIM DAN KELEDAI



Lukman Hakim memerintahkan anaknya mengambil seekor
keledai. Sang anak memenuhinya dan membawanya ke hariban
sang ayah. Lukman menaiki keledai itu dan memerintahkan
anaknya untuk menuntun keledai.

Keduanya berjalan melewati kerumunan orang banyak.
Tiba-tiba orang-orang mengecam seraya berkata, "Anak kecil
itu berjalan kaki, sedangkan orang-tuanya nangkring di
atas keledai, alangkah kejam dan kasarnya ia." Lukman
bertanya kepada anaknya, "Bagaimana tanggapan orang-orang
wahai anakku?" Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Kemudian, Lukman Hakim turun menuntun keledai. Sang anak ganti
menaiki keledai. Keduanya lalu berjalan melewati keramaian
di tempat lain. Tiba-tiba mereka mencemooh sang anak
seraya berkata, "Anak muda itu menaiki keledai, sedangkan
orang tuanya berjalan kaki, alangkah jelek dan kurang ajar
sang anak." Lukman bertanya kepada anaknya, "Bagaimana
tanggapan orang-orang wahai anakku?"
Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.


Kemudian, Lukman Hakim dan anaknya sama-sama menaiki keledai
berboncengan. Keduanya melewati keramaian di tempat lain,
tiba-tiba orang-orang mencerca keduanya seraya berkata,
"Betapa kejam kedua orang itu, mereka menaiki seekor
keledai, padahal mereka tidak sakit, dan tidak pula
lemah." Lukman bertanya kepada anaknya, "Bagaimana
tanggapan orang-orang wahai anakku?"
Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Akhirnya, Lukman dan anaknya turun dari keledai. Keduanya
berjalan kaki sambil menuntunnya melewati keramaian di
tempat lain dibawah teriknya sinar matahari. Tiba-tiba orang-orang mengecam seraca
berkata , "Subhanallah... betapa bodohnya kedua orang itu,,! seekor himar yang sehat dan kuat
berjalan, sementara kedua orang itu berjalan menuntunnya dibawah terik matahari,
alangkah baiknya jika salah satu dari mereka menaikinya."
Lukman bertanya kepada anaknya, "Bagaimana tanggapan
orang-orang wahai anakku?"
Sang anak menyampaikan tanggapan mereka.

Kemudian, Lukman al-Hakim menasihati anaknya:

"Wahai anakku....
bukankah aku telah berkata kepadamu, kerjakanlah pekerjaan
yang membuat engkau menjadi saleh dan janganlah
menghiraukan penilaian orang lain,karena penilain orang itu selalu nisbi dan tak pernah sempurna. Dengan peristiwa ini saya hanya
ingin memberikan pelajaran kepadamu tentang bagaimna penilaian makhluk itu kepada kita.
.

0 komentar: